Sasuke
telah jatuh di 2 hati. Naruto dan Sakura. Sehingga ia tak bisa memilih di
antara mereka berdua. Bagaimana kisah selanjutnya? SasuNaru, Fic song Afgan –
Cinta 2 Hati, yaoi
Cinta
2 Hati
Di
sebuah kota, kota Konoha. Kota yang biasa-biasa, di mana tempat
penduduk-penduduk yang ramah tinggal. Anak-anak bersekolah dengan riang.
Pengusaha-pengusaha dari tingkat yang rendah hingga tinggi. Banyak pula cinta
yang tumbuh antar 2 pasangan di kota ini. Tapi ada juga yang berbeda. Kisah
yang berbeda, kisah yang sedih…
-Kuronekoru-
Pagi
hari telah tiba, seperti biasa murid-murid pun berangkat ke sekolah. Ada yang
berangkat sendirian. Ada yang berangkat di antar oleh supir atau orang tua. Ada
pula yang berangkat dengan pacar seperti pasangan yang satu ini...
Lelaki
berambut hitam seperti pantat ayam, bermata onyx, berkulit putih pucat. Postur
tubuhnya tinggi dan tegap, ditambah dengan wajah yang disukai perempuan. Saat
ini sedang berangkat bersama seorang wanita berambut merah muda pendek sebahu,
bermata hijau emerald, berkulit putih pula. Postur tubuh yang langsing, cukup
disukai oleh lelaki.
Lelaki
yang tampan dan perempuan yang manis berjalan bersama. Tidakkah itu sangat
cocok? Mereka nampak seperti sepasang kekasih yang terkenal. Yah… mereka memang
kekasih sih. Lalu tidak lama lagi, seorang lelaki datang dari arah belakang
mereka dan ikut berjalan bersama pasangan kekasih itu. Seorang lelaki berambut
kuning yang jabrik, bermata sapphire, terdapat 3 goresan tanda lahir di kedua
pipinya, kulitnya yang tan itu menambah kesan manis pada lelaki itu. dan
seperti biasa ia selalu cerewet dan pastinya yang terpertama memulai
pembicaraan.
“Hei!
Selamat pagi Sasuke, Sakura! Seperti biasa kalian mesra sekali ya!” sapa lelaki
itu.
“Pagi,
Naruto. Biasa saja, kok. Hehehe…” ucap perempuan yang dipanggil Sakura itu
sambil tersenyum manis.
“…..”
nampaknya tak ada komentar dari lelaki yang dipanggil Sasuke ini.
Mereka
pun berjalan bersama ke sekolah.
Sasuke’s
POV
Aku
Uchiha Sasuke. Umurku 17 tahun dan kini telah duduk di bangku XII SMA Shinobi.
Sejak masuk SMP, Kami terus sekelas hingga sekarang. Tidakkah itu aneh? Iya
bagiku. Saat ini aku telah menjalin hubungan dengan perempuan yang sama
terkenalnya denganku. Yaitu Sakura. Sudah sebulan aku dan dia berpacaran. Tapi…
ketahuilah, kisah yang sebenarnya.
Tak
kusangka dirimu hadir di hidupku
Menyapaku
dengan sentuhan kasihmu
Kusesali
cerita yang kini terjadi
Mengapa
di saat kutelah berdua
Sebulan
lalu, Sakura menyatakan perasaannya padaku. Dan mengapa aku menerimanya? Apa
kalian tahu? Aku menerimanya karena ia gadis yang baik, ia juga selalu
menghibur kami. Lalu ada yang lebih penting, aku menerimanya juga karena aku
berpikir orang yang kusuka tidak mungkin mau berpacaran denganku. Selain sudah
lama kami bersahabat, kami berdua adalah sejenis. Kemungkinannya sangatlah
kecil kami bisa bersama. Aku takut, ya aku takut. Sungguh tidak seperti Uchiha,
tapi inilah aku. Aku takut menyatakan perasaanku padanya, aku takut bila ia
mengetahui hal itu ia akan menjauhiku. Bagiku, lebih baik kita hanya bersahabat
karena aku akan selalu bersama dengannya untuk selamanya.
Maafkan
bila cintaku
Tak
mungkin kupersembahkan seutuhnya
Maaf
bila kau terluka
Karena
ku jatuh di dua hati
Siapa
lelaki yang kusukai itu? Sudah pasti sahabat terdekatku, Naruto.
End of
Sasuke’s POV
Naruto’s
POV
Aku
Uzumaki Naruto. Umurku 17 tahun dan kini telah duduk di bangku XII SMA Shinobi.
Sejak masuk SMP kami bertiga terus bersama, sampai-sampai terus-terusan
sekelas. Aku sangat senang. Tapi kadang kala, mengapa hatiku terasa perih saat
berjalan bertiga bersama mereka? Aku merasa iri melihat Sakura berjalan
berduaan dengan Sasuke. Mengapa? Seharusnya aku bahagia karena 2 sahabatku
bahagia. Aku tak boleh egois. Walaupun Sasuke adalah orang yang kusuka. Jika
aku mengutarakan perasaanku padanya, Sasuke pasti akan menolak dan menjauhiku.
Wajar saja, kami adalah sejenis lagi pula Sasuke sudah memiliki Sakura.
Tapi
jauh dari lubuk hatiku yang terdalam. Aku hanya menginginkan satu. Yaitu Sasuke
mengetahui perasaanku ini.
End of
Naruto’s POV
-Kuronekoru-
Sesampainya
di sekolah..
Dulu,
Sasuke dan Naruto duduk sebangku. Nampaknya mereka berdua sangat senang, tetapi
mereka saling menyembunyikan perasaannya sehingga tak ada seorang pun yang
tahu. Sejak Sasuke dan Sakura berpacaran, Sakura memohon pada Naruto untuk
bertukar bangku. Naruto yang merasa tidak enak menolak karena Sakura adalah
pacar teman sebangkunya. Akhirnya mengijinkan sambil mengaku kalau ia sangat
senang duduk dengan Hinata dan bisa berpisah dengan Sasuke. Sedangkan Sasuke,
ia merasa sedih kalau harus berpisah dengan Naruto. Padahal jika Sasuke menolak
bisa saja ia masih tetap duduk bersama dengan orang yang disukainya. Tetapi
melihat reaksi Naruto yang berkata sangat senang jika ia harus berpisah
dengannya, Sasuke pun mengurungkan niatnya.
Kusesali
cerita yang kini terjadi
Mengapa
di saat kutelah berdua
Hyuuga
Hinata, Sasuke tahu kalau sejak dulu Hinata menyukai Naruto. Tiap jam istirahat
sekolah, Hinata pasti dengan malu-malu mengajak Naruto makan bekalnya bersama
dan hanya berdua. Sebenarnya Sasuke cemburu melihat Naruto berduaan dengan
gadis itu. namun lagi-lagi ia mengubur perasaannya dalam-dalam dan berpikir
bahwa Naruto akan lebih bahagia bersama Hinata dari pada bersama dirinya.
Maafkan
bila cintaku
Tak
mungkin kupersembahkan seutuhnya
Maaf
bila kau terluka
Karena
ku jatuh di dua hati
-Kuronekoru-
Saat
jam pelajaran kosong, Naruto selalu asyik dengan sebuah buku yang terus
ditulisinya. Sasuke pun penasaran dengan buku itu. dan sempat bertanya buku apa
itu dan Naruto pasti akan menjawab ‘Rahasia’. Lalu pertengkaran mereka pun
dimulai seperti biasa. Tapi yang seperti inilah yang disukai oleh mereka berdua
masing-masing.
Suatu
hari, Sakura mengajak Sasuke dan Naruto untuk menginap di villa-nya yang
terletak di puncak gunung sebagai acaraperayaan kelulusan mereka bertiga. Tapi
entah apa rencana Sakura, ia juga mengajak Hinata untuk ikut dalam perayaan.
Villa
Sakura sangat megah dan besar. Tak jauh dari villa itu juga terdapat sebuah
tebing yang curam tentu berbahaya, tetapi pemandangan yang dilihat melalui
ujung tebing itu sangatlah indah.
Hinata
memberitahuku kalau acara menginap ini sebenarnya adalah rencana Sakura agar
Sasuke mau bertunangan dengannya. Lagi pula mereka sudah lulus, tentu tak ada
larangan lagi. Pernyataan itu membuat hatiku sangat sakit. Setelah Sasuke dan
Sakura bertunangan, tak ada lagi celah bagiku untuk masuk ke hubungan mereka.
Dan
hal itu benar-benar dilakukan saat makan malam.
“Terima
kasih untuk makanannya.” Ucap Sakura sesudah menghabiskan makanannya.
“Wah,
masakan Sakura-chan enak sekali ya.” sahut Hinata.
Sasuke
dan Naruto hanya terdiam, sungguh tak seperti biasa.
Dalam
hati Sasuke sedang memikirkan sesuatu. Sebelum makan malam, Sakura mengajukan
permintaan padanya untuk segera bertunangan dengannya saat makan malam. Dengan
menjadikan Hinata dan Naruto sebagai saksi. Sasuke tak mampu menolak. Sebab
sudah tak ada alasan untuk menolak. Ia sudah lulus dan ini pun hanya
bertunangan bukan menikah. Lagi pula orang tua masing-masinh sudah setuju. Ia
pun hanya bisa pasrah. Dan bersedia melakukan hal yang diminta Sakura.
Saat
Sasuke sudah menghabiskan makan
malamnya, Sakura menatap Sasuke. Menandakan ia sedang menunggu-nunggu Sasuke
melakukan sesuatu. Sasuke menghela napas, kemudian mengeluarkan sebuah kotak
cincin yang sudah dipersiapkan Sakura kemudian berkata.
“Semuanya,
dengarkan. Hari ini… pada hari ini, aku ingin…” Sasuke menjeda kalimatnya.
Semuanya oun terdiam menunggu Sasuke melanjutkan kalimatnya.
“…
Aku ingin bertunangan dengan Sakura.”
Deg
Naruto
tersentak mendengarkan pernyataan Sasuke. Hatinya serasa di tusuk 1000 jarum.
Perlahan
Sasuke mengeluarkan cincin itu dari kotaknya kemudian hendak memakaikan cincin
itu di jari Sakura.
Badan
Naruto bergetar.
Sedikit
lagi cincin itu akan dipasangan di jari manis Sakura. Saat itulah celah di
antara hubungan mereka berdua akan tertutup rapat.
Naruto
tidak sanggup melihat hal itu. ia bangkit dari tempat duduknya, dan segera
berlari keluar. Tentu saja hal itu membuat Hinata, Sakura, dan Sasuke kaget.
“Naruto!”
ucap Sasuke.
“Na-Naruto-kun!”
disusul dengan Hinata.
“Naruto
kau mau kemana!” ucap Sakura.
Semua
memanggil Naruto, tapi Naruto tak menggubrisnya. Ia berlari keluar, berlari
jauh.
“Cih,
sial! Ayo berpencar mencari Naruto!” ucap Sasuke memberikan perintah.
Mengapa?
Mengapa aku berlari? Seharusnya aku menyaksikan sahabatku bertunangan. Hari
bahagia bagi para sahabatku. Tapi aku… aku tidak bisa. Aku tidak kuat. Aku
tidak tahan melihatnya. Hatiku sakit. Hatiku perih menyaksikannya. Air mata ini
tak bisa kubendung. Aku…
Naruto
terus berlari hingga telah sampai di tebing yang curam itu.
“Mungkin….”
Ucap Naruto di tebing itu sembari melihat kea rah jurang di bawah tebing itu.
“Mungkin
jika aku mati di sini, aku tak akan merasakan sakit ini lagi.” Tambahnya.
Di
saat itu Sasuke..
“Sial!
Di mana kau Naruto!” ucap Sasuke sembari berlari mencari Naruto. Namun sia-sia.
Ia berhenti berlari untuk mengambil napas. Tiba-tiba perasaannya berkata kalau
Naruto ada di suatu tempat, di mana perasaannya itu menunjukkan.
Ia
kembali berlari sembari mengikuti instingnya. Berharap bisa menemukan Naruto.
Sampai pada akhirnya, ia menemukan sosok Naruto. Berada di ujung tebing.
“Naru..”
belum selesai Sasuke memanggil, Naruto bergumam sesuatu.
“Sasuke,
mungkin jika aku mati aku tak akan merasakan sakit lagi. Dan kau pun akan hidup
bahagia dengan Sakura tanpa ada gangguan dariku.” Gumam Naruto.
“Naru..
Tidak seperti yang kau pikirkan Naruto!” sahut Sasuke sukses membuat Naruto
membalikkan badannya membelakangi jurang itu.
“Sasuke…?”
“Tidak
seperti yang kau pikirkan! Aku.. Aku mencintaimu Naruto!”
“Sasuke?
Tapi kenapa! Kenapa kau berpacaran dengan Sakura!”
“Itu
karena… Karena kupikir kau tak mungkin mau menerimaku..”
“Seharusnya
kau mencoba untuk mengutarakan perasaanmu padaku! Jika itu terjadi.. keadaan
pun.. keadaan pun.. Tak kan menjadi seperti ini.” Air mata Naruto mulai kembali
mengalir.
“Naruto..
berikanlah aku kesempatan…”
“Kalau
kau bisa.. Kalau kau bisa! Pilihlah! Aku, atau Sakura!” ucap Naruto keras.
‘Aku
tak boleh begini. Tapi aku.. Aku hanya ingin tahu perasaan Sasuke yang
sebenarnya. Aku tidak ingin perasaannya padaku hanya sebagai rasa kasihan
belaka. Maafkan aku, Sakura.’ Batin Naruto.
“Aku…”
Sasuke menunduk dan menjeda kalimatnya.
“Aku
tak bisa memilih. Aku mencintai kalian berdua..” ucap Sasuke dengan sedih.
Maafkan
bila cintaku
Tak
mungkin kupersembahkan seutuhnya
Maaf
bila kau terluka
Karena
ku jatuh di dua hati
“…
Ternyata benar.. Kau tak bisa memilihnya.”
“Maafkan
aku, Naruto. Tapi aku mencintamu.”
“Sasuke,
penuhilah permintaan terakhirku.”
“Eh?
Apa yang kau katakan?”
“Penuhilah
permintaan terakhirku, bahagiakanlah Sakura, ya.” ucap Naruto sembari
tersenyum.
“Apa
maksudmu, Naruto!”
“Selamat
tinggal, Sasuke. Aku mencintaimu.” Ucap Naruto sebelum ia menjatuhkan tubuhnya
dengan arah terbalik ke jurang.
“NARUUTTOOOOOOOOO!!!!”
Maafkan
bila cintaku
Tak
mungkin kupersembahkan seutuhnya padamu
Maaf
bila kau terluka
Karena
ku jatuh di dua hati
Karena
ku jatuh di dua hati…
“Naruto….
Naruto aku…” ucap Sasuke melihat tubuh Naruto yang terjatuh ke arah jurang,
semakin lama tubuh Naruto tak terlihat.
“Aku
tak bisa hidup tanpamu Naruto. Aku mencintaimu dan Sakura. Aku tak bisa hidup
tanpa salah satu dari kalian. Jika ini memang sudah jalannya..” Sasuke menjeda
kalimatnya.
“Maaf
Naruto, tampaknya aku tak bisa memenuhi permintaan terakhirmu.” Ucap Sasuke
sembari membelakangi jurang sama seperti Naruto tadi.
“….
Biarkan aku mengikuti jalanmu.” Sasuke pun menjatuhkan tubuhnya, sama seperti
Naruto.
FIN
Hahaaaa
BalasHapus